Friday, March 21, 2008

16 Kiat Investasi Ala Templeton

www.bisnis.com

16 Kiat investasi saham ala Templeton

Bermain saham bukan hal baru dan sekarang hal itu
dilakukan dengan bantuan peralatan canggih. Namun 16
kiat sukses berinvestasi dari pelopor investasi global
era 1950-an, Sir John Templeton, masih berpengaruh
pada filosofi yang diterapkan para pakar investasi
sekarang.
Inilah 16 kiat sukses yang dirumuskan Templeton agar
sukses dalam investasi saham, seperti dilaporkan
Moneyweb Holdings Limited:

1. Jika Anda mulai dengan berdoa maka Anda bisa
berpikir lebih jernih dan membuat lebih sedikit
kesalahan.

2. Mengalahkan pasar merupakan tugas berat. Tantangan
adalah membuat keputusan investasi yang lebih baik
dari pada yang dibuat para profesional yang menangani
institusi besar.

3. Berinvestasi bukanlah berdagang atau berspekulasi.
Pasar modal bukanlah kasino. Namun jika Anda membeli
dan menjual saham begitu saham bergerak satu-dua poin
maka pasar telah menjadi kasino Anda. Dan Anda pada
akhirnya akan kalah-atau sering kalah.

4. Belilah value, bukan trend pasar atau kondisi
ekonomi. Jadi saham individulah yang menentukan pasar,
bukan sebaliknya. Saham individu bisa naik pada saat
pasar bearish dan jatuh pada saat pasar sedang
bullish.

Jadi belilah saham individual, bukan trend pasar atau
laporan ekonomi.

5. Bila membeli saham, telitilah penawaran di antara
sejumlah saham berkualitas. Menentukan kalitas sebuah
saham sama dengan memperhitungkan sebuah restoran.

Anda tidak berharap akan 100% sempurna, namun sebelum
restoran itu memperoleh bintang tiga atau empat, Anda
menginginkannya menjadi superior.

6. Membeli pada harga rendah merupakan konsep yang
sederhana, namun sangat sulit dalam pelaksanaan.

Ketika harga tinggi, beberapa investor membeli
sejumlah saham. Harga saham akan turun bila permintaan
turun. Jika investor menarik kembali investasinya maka
orang-orang khawatir dan pesimistis.

Namun jika Anda membeli sekuritas yang sama yang
dibeli semua orang maka Anda akan mempunyai hasil yang
sama sebagaimana orang lain. Secara definisi Anda
tidak bisa mengalahkan pasar.

7. Tidak ada makan siang yang gratis. Jangan melakukan
investasi berdasarkan sentimen. Jangan berinvestasi
semata-mata karena mendapatkan informasi rahasia.

Kerjakan PR

8. Kerjakan pekerjaan rumah Anda, atau sewa pakar yang
bijak untuk membantu Anda. Orang akan mengatakan
kepada Anda: Telitilah sebelum berinvestasi. Dengarkan
mereka. Kajilah perusahaan untuk mengetahui apa yang
membuat mereka sukses.

9. Lakukan diversifikasi-berdasarkan perusahaan dan
berdasarkan industri. Dalam hal saham dan obligasi,
ada angka yang aman. Bagaimana pun hati-hatinya, Anda
tidak akan bisa memprediksi atau menguasai masa depan.
Jadi lakukan diversifikasi.

10. Berinvestasilah untuk keuntungan riil total yang
maksimum. Artinya keuntungan setelah pajak dan
inflasi. Ini merupakan tujuan yang rasional bagi
kebanyakan investor jangka panjang.

11. Belajarlah dari kesalahan. Satu-satunya cara untuk
menghindari kesalahan adalah tidak melakukan investasi
lagi.

Jadi maafkanlah diri Anda dan tentunya jangan mencoba
untuk menutup kerugian dengan mengambil risiko yang
lebih besar. Sebaliknya, jadikanlah setiap kesalahan
sebagai proses pembelajaran.

12. Monitorlah secara agresif investasi Anda. Ingat,
tidak ada invstasi yang abadi. Antisipasi dan
bersiaplah untuk suatu perubahan. Dan tidak ada saham
yang bisa Anda beli dan lupakan. Bersikap santai bukan
berarti berpuas diri.

13. Seorang investor yang mempunyai semua jawaban
malah sebenarnya tidak mengerti tentang sejumlah
pertanyaan. Sebuah sikap yang terlalu percaya diri
akan menyebabkan, cepat atau lambat, kekecewaan jika
tidak bencana.

Investor yang bijak mengakui, sukses merupakan sebuah
proses pencarian jawaban yang berkelanjutan atas
beberapa pertanyaan baru.

14. Bersikaplah fleksibel dan terbuka mengenai
berbagai jenis investasi. Ada waktunya untuk membeli
saham unggulan, saham musiman, dan convertible bond,
serta ada waktunya mempertahankan uang cash.

Kenyataannya, tidak ada satu jenis investasi yang
selalu terbaik.

15. Jangan panik. Kadang Anda tidak ingin menjual
ketika orang melakukan aksi jual, dan Anda akan
terjebak di dalam market crash.

Tapi jangan buru-buru menjual pada keesokan harinya.
Pelajarilah portofolio Anda. Jika Anda tidak bisa
menemukan saham yang lebih menarik, pertahankan saham
yang Anda pegang.

16. Jangan takut atau terlalu sering berpikiran
negatif. Akan ada koreksi, bahkan mungkin crash. Baik
pada abad sekarang maupun abad mendatang, prinsipnya
tetap sama: Membeli saat harga rendah dan menjual saat
harga tinggi. (jao)

No comments: